Pemimpin Greja Katolik Di India Minta Keadilan Bagi Biarawati Yang Di Perkosa
Pemimpin Greja Katolik Di India Minta Keadilan Bagi Biarawati Yang Di Perkosa
Setelah mengunjungi korban di rumah sakit serta biara dimana biarawati itu diserang, Baselios Kardinal Cleemis menyuarakan keprihatinannya karena kurangnya kemajuan dalam penyelidikan.
“Saya ingin meminta pihak berwenang untuk memastikan bahwa keadilan ditegakkan,” kata Kardinal Cleemis, ketua presidium Konferensi Waligereja India.
“Para suster telah mengampuni, tapi keadilan (harus) ditegakkan melalui tindakan nyata dan kejadian seperti itu tidak terulang lagi,” katanya kepada wartawan di kota Ranaghat.
“Saya mengerti bahwa proses itu telah dimulai … tapi saya ingin meminta ketua menteri (Mamata Banerjee) untuk menerapkan pendekatan yang lebih cepat dan menjamin keadilan.”
Biarawati, berusia 70-an tahun, diserang sekitar tengah malam ketika sekelompok perampok masuk ke biara dekat kota Ranaghat dan mengobrak-abrik biara itu.
Meskipun polisi telah memulai penyelidikan terhadap para pelaku perkosaan, petugas mengatakan hanya satu orang yang menyerang biarawati. Korban membutuhkan operasi setelah serangan itu, namun ia diharapkan akan segera keluar dari rumah sakit.
Rekaman CCTV menunjukkan wajah beberapa anggota geng, memicu keprihatinan bahwa tindakan terhadap pelaku sangat lamban.
Berbagai protes diadakan di Bengal Barat dan juga di ibukota Delhi, Selasa. Banerjee, pejabat negara, berhadapan dengan ratusan demonstran pada Senin ketika ia mengunjungi korban.
Inspektur Jenderal Polisi Ajoy Prasad mengatakan pada Rabu pihaknya telah mengumpul keterangan dari biarawati itu, dan ia menegaskan bahwa perburuan beberapa pelaku masih berlangsung.
“Menurut penyelidikan awal kami, sekitar delapan orang yang masuk ke biara,” katanya.
Insiden ini menambah catatan buram kekerasan seksual di India sejak perkosaan secara berkelompok pada Desember 2012 yang memicu kemarahan di negara itu dan internasional.
Kasus ini yang terbaru dalam serangkaian serangan terhadap gereja-gereja atau sekolah Katolik, meski Perdana Menteri Narendra Modi berjanji untuk menjamin keamanan bagi minoritas-minoritas agama.
Pada Rabu pemimpin Gereja Katolik
di India menuntut keadilan bagi biarawati lansia yang diperkosa selama
perampokan di sebuah biara, di tengah meningkatnya kemarahan terkait
lemahnya penangkapan pelaku terkait serangan tersebut.
Sementara itu polisi telah menangkap sejumlah orang, namun belum ada
yang secara resmi ditahan terkait insiden di Bengal Barat pada Jumat
lalu tersebut.Setelah mengunjungi korban di rumah sakit serta biara dimana biarawati itu diserang, Baselios Kardinal Cleemis menyuarakan keprihatinannya karena kurangnya kemajuan dalam penyelidikan.
“Saya ingin meminta pihak berwenang untuk memastikan bahwa keadilan ditegakkan,” kata Kardinal Cleemis, ketua presidium Konferensi Waligereja India.
“Para suster telah mengampuni, tapi keadilan (harus) ditegakkan melalui tindakan nyata dan kejadian seperti itu tidak terulang lagi,” katanya kepada wartawan di kota Ranaghat.
“Saya mengerti bahwa proses itu telah dimulai … tapi saya ingin meminta ketua menteri (Mamata Banerjee) untuk menerapkan pendekatan yang lebih cepat dan menjamin keadilan.”
Biarawati, berusia 70-an tahun, diserang sekitar tengah malam ketika sekelompok perampok masuk ke biara dekat kota Ranaghat dan mengobrak-abrik biara itu.
Meskipun polisi telah memulai penyelidikan terhadap para pelaku perkosaan, petugas mengatakan hanya satu orang yang menyerang biarawati. Korban membutuhkan operasi setelah serangan itu, namun ia diharapkan akan segera keluar dari rumah sakit.
Rekaman CCTV menunjukkan wajah beberapa anggota geng, memicu keprihatinan bahwa tindakan terhadap pelaku sangat lamban.
Berbagai protes diadakan di Bengal Barat dan juga di ibukota Delhi, Selasa. Banerjee, pejabat negara, berhadapan dengan ratusan demonstran pada Senin ketika ia mengunjungi korban.
Inspektur Jenderal Polisi Ajoy Prasad mengatakan pada Rabu pihaknya telah mengumpul keterangan dari biarawati itu, dan ia menegaskan bahwa perburuan beberapa pelaku masih berlangsung.
“Menurut penyelidikan awal kami, sekitar delapan orang yang masuk ke biara,” katanya.
Insiden ini menambah catatan buram kekerasan seksual di India sejak perkosaan secara berkelompok pada Desember 2012 yang memicu kemarahan di negara itu dan internasional.
Kasus ini yang terbaru dalam serangkaian serangan terhadap gereja-gereja atau sekolah Katolik, meski Perdana Menteri Narendra Modi berjanji untuk menjamin keamanan bagi minoritas-minoritas agama.
Pemimpin Greja Katolik Di India Minta Keadilan Bagi Biarawati Yang Di Perkosa
Reviewed by Unknown
on
15.07
Rating:

Post a Comment